Ia datang menunggu, hampa beribu pandang
Mencurah semburat wajah menanti hujan
Merayap perlahan, uba irama lagu
Rock keras dan cadas jadi lembut mendayu
Asmara yang mengoda
Si Asmara telah meronta
Kemanaku memandang indah penuh pesona
Rasanya dunia damai mekar bersemi
Yang binal dan liar, tunduk bertekuk lutut
Mulutnya terkunci merangkul mati