Sekali aku mencintai, maka itu tak akan selesai, katamu
Suatu ketika.
Tetapi hari itu kamu membanting kaca jendela kenangan kita
Hingga pecah berhamburan
Serpihannya masuk ke mata dan batinku
Menjadi duriduri yang menancap abad
Aku buta, nir rasa
Bahkan tak ingat pada suatu masa
Aku pernah mengenalmu.